Bakar Semua Kapalnya

Bakar Semua Kapalnya

Pernah mendengar cerita mengenai perjalanan Hernan Cortez? Pada awal abad ke-16 dengan tujuan menemukan tambang emas di wilayah Meksiko. 

Setelah sampai di tempat tujuan, tentara Cortez mengalami krisis motivasi karena mendengar bahwa penduduk setempat adalah pejuang yang terkenal dengan keganasan dan kekejamannya dan juga kebanggaan untuk mati dalam membela negara. 

Tentara di daerah tersebut dikenal dengan nama tentara Aztec. Celakanya lagi, setelah menghitung-hitung, tentara Cortez mengetahui bahwa jumlah tentara Aztec 100:1 terhadap tentara Cortez. 

Melihat gelagat negatif dari tentaranya yang semula ingin merebut emas kemudian berubah menjadi kepanikan untuk melarikan diri, Cortez melakukan tindakan di luar akal sehat tentaranya. 

Pada tengah malam buta, Cortez beserta beberapa pengawal setianya mengayuh perahu menuju kapal dan kemudian membakarnya. Tindakan radikal Cortez mengubah cara berpikir tentaranya, yang semula berpikir "ada jalan untuk kembali" menjadi "tidak ada jalan untuk kembali". 

Satu-satunya jalan harus ditempuh adalah berjuang untuk menang, yang pada saat yang menakutkan dan membingungkan bagi tentaranya, Cortez berdiri dan meneriakkan semangat vang berkobar-kobar, ditambah lagi isi pesannya yang berfokus pada emas yang berlimpah-limpah dan kekayaan yang tidak habis-habisnya. 

The rest was history, sejarah mengenang Cortez sebagai orang pertama yang menaklukkan Meksiko. Tiga cerita tersebut mempunyai makna yang sangat dalam dan sering kali menjadi rahasia kesuksesan orang- orang terkenal di dunia. 
 
Dari cerita "Dikejar Buaya saat Berenang", kita dapat mengambil pelajaran bahwa sesungguhnya terkadang fear motivation jauh lebih berdayaguna daripada incentive motivation. 

Dalam suatu kondisi yang sudah jenuh, orang-orang di organisasi kita justru tidak akan menunjukkan suatu pencapaian hasil yang diharapkan karena mereka telah terbiasa dengan iming-iming hadiah yang berkelimpahan mulai dari uang, handphone, liburan keluar negeri, bahkan mobil. 

Incentive yang di berikan sudah membuat mereka tidak mau lagi mengejar semua itu. Lebih celakanya lagi, dalam dunia penjualan yang termotivasi hanya para Top Sales, sedangkan sebagian besar tenaga penjual kelas bawah hanya mengeluh sambil mempertanyakan mengapa tidak ada program yang disediakan khusus bagi mereka. Keluhan mereka jelas telah dijawab oleh "Perenang yang dikejar buaya". 

Perlu Anda ketahui bahwa, cerita "Dikejar Buaya saat Berenang" terinspirasi oleh fear motivation agar seseorang bertindak. Dalam banyak kasus, fear motivation sering kali sangat mujarab untuk memaksa orang bertindak. 

Namun, perlu dipahami bahwa pengaruhnya hanya sesaat, begitu "buaya"-nya hilang, orang-orang akan kembali ke comfort zone masing-masing. 

Pertanyaan besar yang harus dijawab adalah bagaimana agar "buaya" tersebut selalu ada di sekitar kita, dan yang jauh lebih baik lagi adalah bagaimana menciptakan suatu kondisi di mana seseorang dapat terus mengerahkan tenaga maksimalnya tanpa harus dikejar "buaya" yang dipeliharanya.